Gelar Juara Manchester City Tahun 2023/24 Terancam Gagal, Apa Penyebabnya?
Gelar Juara Manchester City Tahun 2023/24 Terancam Gagal, Apa Penyebabnya?
SEPAKBOLA.ID – Manchester City, bertujuan untuk merobek buku peraturan Premiere League sehingga mereka tidak memiliki batasan pada pendanaan yang berbasis di UEA.
Juara Liga Premier pertama kali mengancam tindakan hukum terhadap para petinggi Prem pada bulan Februari, setelah aturan baru yang membatasi “transaksi pihak terkait” diloloskan dengan suara mayoritas.
The Times melaporkan surat-surat hukum dilayangkan dalam beberapa hari, dengan pasukan pengacara City sekarang bersiap untuk mengunci tanduk dengan para ahli hukum Prem dalam kasus pengadilan yang akan menelan biaya Jutaan poundsterling dalam biaya bersama.
Tindakan Man City mengancam akan memicu “perang saudara” di Liga Primer.
City mengklaim bahwa aturan pihak terkait – yang mempengaruhi perusahaan yang terkait dengan pemilik klub – adalah “melanggar hukum” dan akan menuntut ganti rugi dari Prem jika mereka berhasil dalam sidang arbitrase yang akan berlangsung selama dua minggu yang dimulai pada hari Senin.
Namun klub Etihad juga berpendapat bahwa seluruh struktur buku peraturan Prem – di mana setiap perubahan peraturan membutuhkan dua pertiga mayoritas yang mendukung proposal – harus dirombak.
Nonton Siaran Langsung Liga Inggris
Dokumen yang diajukan menjelang sidang mengatakan City percaya bahwa perubahan aturan – yang mengamanatkan bahwa semua kesepakatan pihak terkait harus lulus tes “nilai pasar yang adil” – secara khusus dirancang untuk “mendiskriminasi pemilik Teluk”.
Itu karena aturan tersebut pertama kali diberlakukan sebagai tanggapan langsung terhadap pengambilalihan Newcastle yang didukung Saudi pada tahun 2021.
Sikap Manchester City adalah bahwa sponsor yang terkait dengan pemilik klub harus memiliki hak untuk menentukan berapa banyak yang ingin mereka bayarkan, terlepas dari penilaian independen apa pun.
Sponsor klub saat ini termasuk Etihad Airways, Etisalat dan Experience Abu Dhabi.
Klub-klub lain yang memiliki sponsor pihak terkait termasuk Newcastle dan Chelsea, yang keduanya memberikan suara dengan City untuk menentang perubahan aturan pada pertemuan pemegang saham Prem bulan Februari yang penuh perdebatan.
Manchester City berpendapat bahwa Premiere League lalai karena tidak menerapkan pembatasan ketika klub-klub lain – khususnya Manchester United – dapat mengambil keuntungan dari keunggulan finansial mereka dalam 15 tahun pertama keberadaan Liga dan bahwa melakukan hal itu sekarang adalah bentuk diskriminasi lebih lanjut.
Namun di bagian lain dari dokumen setebal 165 halaman yang diajukan oleh klub, Manchester City juga berpendapat bahwa aturan dua pertiga mayoritas – yang telah berlaku sejak berdirinya Premiere League tiga dekade lalu – mewakili “tirani mayoritas”.
Kemenangan dalam aspek kasus tersebut akan membuat seluruh peraturan Prem menjadi tidak jelas dan berpotensi menimbulkan kekacauan.
Manchester City mengira karena uangnya banyak, Ia bisa berlaku seenaknya di Premiere League. Tunggu dulu, penonton adalah raja. Premiere League harus menjunjung tinggi keseruan dari liga ini. Jika uang bisa memenangkan segalanya, buat apa diadakan liga?
Dipahami bahwa setidaknya setengah dari 20 klub Premiere League ikut serta atas nama Liga untuk mendesak pengadilan agar membatalkan klaim tersebut.
Tidak peduli pihak mana yang menang, biaya pengadilan akan sangat besar, dengan tagihan hukum Prem yang sudah mencapai £20 juta tahun ini.
Namun jika City menang dan kemudian klaim ganti rugi mereka dinilai, itu bisa membuat tagihan untuk sisa Prem meroket karena semua pengeluaran tersebut dikurangi dari TV Liga dan dana sponsor yang akan dibagi di antara 20 klub.
Namun, yang kurang jelas adalah apakah kemenangan Manchester City akan berdampak pada 115 tuntutan yang sedang berlangsung yang akan dinilai oleh komisi independen akhir tahun ini.
Tidak peduli pihak mana yang menang, biaya pengadilan akan sangat besar, dengan tagihan hukum Prem yang sudah mencapai £20 juta tahun ini.
City mungkin akan menggunakan keputusan positif sebagai alasan untuk meremehkan signifikansi dari setiap pelanggaran – sejumlah tuduhan terkait dengan klaim bahwa klub menyembunyikan sumber keuangan yang sebenarnya.
BACA JUGA
