Mau Tau Awal Permasalahan Rossi Dan Lorenzo

MotoGP | Sepakbola.id – Selama berkarir di MotoGP Valentino Rossi terkenal selalu memiliki berbagai macam rival bahkan musuh, mulai dari Biaggi, Sete Gibernau sampai marc Marquez. Namun hubungan terparah terjadi dengan Jorge Lorenzo. Permusuhan intim berkembang sejak hari pertama sejak Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, bergabung dengan Tim Yamaha. Itu terjadi pada 2008 setelah Lorenzo memenangkan dua gelar Kejuaraan Dunia 250 cc.

Rossi menganggap pembalap Spanyol merupakan ancaman bagi dirinya sebagai pembalap nomor 1 di Yamaha. Sebelumnya, Yamaha kehilangan gelar selama sepuluh tahun, dan pada 2008 dan 2009 Rossi menang dua kali bersama Yamaha di kelas MotoGP.

Rossi menciptakan konstelasi yang cukup unik. Dia mendapatkan hak eksklusif untuk menggunakan ban Bridgestone bersama tim pabrikan Yamaha. Sebagai rekan setim Rossi, Lorenzo harus puas dengan ban Michelin yang lebih rendah kualitasnya.

Meski demikian, Lorenzo yang berbakattepta meraih posisi terdepan tiga kali dalam tiga Grand Prix. Hanya saja dia beberapa kali cedera membuat performanya kurang maksimal.

Namun, cerita soal ban bukan akar permusuhan Rossi dengan Lorenzo. Itu terjadi saat kontraknya akan berakhir pada 2010.

Dia membuat meminta tim pabrikan asal Jepang tersebut untuk menentukan pilihan berat. Dirinya atau Lorenzo.

“Tentukan pilihanmu. Lorenzo atau aku. Kalau tidak, aku akan pergi,” ujarnya mengutip Speedweek, Minggu (7/2/2021).

Manajer Yamaha melihat pernyataan tersebut sebagai ancaman kosong dan tetap memperpanjang kontrak dengan Lorenzo sebelum dimulainya musim 2010. Rossi yang tidak ingin kehilangan muka, menandatangani kontrak dengan Ducati Corse pada 2011 dan 2012. Sialnya, dia hanya bisa posisi ke-17 dalam tes pertama.

Setelah dua tahun tanpa kemenangan, Rossi berlabuh ke Ducati dan Philip Morris pada 2013. “The Doctor” kembali ke Yamaha dan menjadi runner-up dari 2014 hingga 2016 tiga kali berturut-turut.

Lorenzo sendiri bergabung dengan Ducati pada 2017 dan 2018. Dia sempat gagal membalap untuk Tim Repsol Honda pada 2019, dan setelah setahun sebagai test driver bersama Yamaha, dia kehilangan pekerjaan.