MotoGP

Pesaing Gerah Dengan Peran Ganda Bradl sebagai Pengganti Marc Marquez

Sepakbola.id, Pesaing Gerah Dengan Peran Ganda Bradl sebagai Pengganti Marc Marquez – Peran Stefan Bradl sebagai pembalap tes Honda Racing Corporation (HRC) sekaligus pengganti Marc Marquez mulai menuai perdebatan. Setidaknya dua orang petinggi tim, yakni Johan Stigefelt dan Pit Beirer, meminta agar peran pembalap asal Jerman itu dibatasi di masa depan.

Seperti diketahui, Stefan Bradl mulai dipekerjakan sebagai pembalap tes HRC sejak 2019. Tugasnya ternyata tak hanya mengetes suku cadang motor, tetapi juga pengganti pembalap tim utama yang berhalangan tampil.

Baca juga: Luca Marini Ungkap Targetnya pada Shakedown Test MotoGP

Ambil contoh pada MotoGP 2019 di mana Stefan Bradl menggantikan Jorge Lorenzo pada tiga seri balapan. Hal serupa terulang lagi pada MotoGP 2020 ketika Marc Marquez harus absen panjang. Pembalap berusia 31 tahun itu dipercaya tampil dalam 12 dari 14 seri Kejuaraan Dunia MotoGP 2020!

Peran ganda itu menuai polemik di kubu lawan. Direktur Olahraga KTM, Pit Beirer, menilai Stefan Bradl tidak berhak tampil sebanyak itu. Ia mendesak agar ada batasan yang jelas antara pembalap tes dan pengganti.

“HRC menikmati kesempatan untuk melakukan tes selayaknya tim yang mendapatkan konsesi. Ini tidak adil untuk pabrikan-pabrikan lainnya,” sungut Pit Beirer, sebagaimana dimuat MotoSprint, Jumat (5/3/2021).

“Kami harus membahas apakah di masa depan seorang pembalap tes hanya diperbolehkan bertindak sebagai pengganti maksimal 3-4 balapan saja. Fokus utama kami bukan menentang Stefan, tetapi soal kesempatan yang sama,” tukas pria berusia 48 tahun itu.

Pendapat senada dilontarkan Direktur Tim Petronas Yamaha SRT, Johan Stigefelt. Menurutnya, tidak pantas seorang pembalap tes mendapatkan kesempatan membalap sebanyak yang dirasakan Stefan Bradl musim lalu.

“Stefan Bradl semakin ke sini malah menjadi pembalap reguler. Saya tidak yakin dia berhak melakukan tes dan membalap sebanyak yang dilakukan musim lalu. Ini sesuatu yang harus diatasi,” tegas Johan Stigefelt.

Keluhan dua sosok tersebut cukup beralasan. Hadirnya Stefan Bradl pada balapan reguler dikhawatirkan bakal dimanfaatkan HRC untuk mengetes sejumlah suku cadang baru. Hal itu jelas-jelas berbeda dengan kesempatan tampil sebagai pengganti atau ketika diberi wildcard.

Pembalap tes memang diperkenankan tampil dengan fasilitas wildcard, setidaknya tiga kali sepanjang musim reguler. Wajar apabila Pit Beirer dan Johan Stigefelt keberatan dengan banyaknya jumlah balapan yang dijalani Stefan Bradl.