MotoGP

Yamaha Aneh, Tim Satelit Malah Kuasai Klasemen

Berita MotoGP – TIm Satelit nampaknya tengah berjaya di MotoGP 2020, hal ini tentu fenomena yang aneh tidak seperti tahun – tahun sebelumnya. Yang paling mencolok tentu saja torehan tim satelit Yamaha.

Sejauh ini, sudah 6 seri balapan yang tuntas digelar. Sebanyak 5 pebalap bergantian meraih podium tertinggi, 4 di antaranya merupakan kemenangan perdana di kelas MotoGP. Ada Fabio Quartararo (MotoGP Spanyol), Brad Binder (MotoGP Ceko), Miguel Oliveira (MotoGP Styria), dan terakhir Franco Morbidelli (MotoGP San Marino).

Dari nama-nama tersebut, dua di antaranya merupakan pebalap Yamaha, yakni Quartararo dan Morbidelli. Namun mereka merupakan pebalap Petronas Yamaha SRT, yang berstatus tim satelit. Sedangkan Monster Energy Yamaha, yang merupakan tim pabrikan, justru belum pernah menang sekalipun tahun ini.

Dari 6 balapan, Quartararo sudah mencatat dua kemenangan di Jerez, dua pole position kualifikasi, dan sekali mencatat fastest lap meski belakangan performanya menurun. Sementara Morbidelli sudah dua kali naik podium, satu sebagai runner-up (Ceko) dan satu lagi sebagai juara (San Marino).

Bagaimana dengan Monster Energy Yamaha? Sebenarnya tak buruk-buruk amat. Maverick Vinales dua kali finis sebagai runner-up dan dua kali pula meraih pole position kualifikasi. Sedangkan Valentino Rossi berhasil sekali naik podium dengan menempati urutan ketiga di Jerez.

Namun secara keseluruhan, performa tim pabrikan Yamaha masih belum sesuai harapan. Sewaktu Quartararo dua kali meraih pole, ia berhasil mengubahnya menjadi dua kemenangan.

Begitu juga dengan Morbidelli. Sewaktu dua kali start dari baris depan (grid ketiga di Ceko dan grid kedua di San Marino), ia berhasil meraih podium. Namun hal berbeda dialami Vinales.

Sewaktu dua kali meraih pole, posisinya malah melorot dan akhirnya gagal merebut podium. Padahal saat dua kali meraih runner-up di Jerez, ia memulai balapan dari grid kedua.

Kalau Rossi? Kecuali di MotoGP Spanyol ketika dia retired, The Doctor sebetulnya selalu finis di posisi lebih baik ketimbang saat ia memulai balapan. Hanya di San Marino posisi start dan finisnya stagnan, yakni di peringkat keempat.

Meski begitu, The Doctor jarang tampil oke di fase kualifikasi. la lebih sering start di baris tengah, sehingga perjuangannya meraih podium tentu lebih berat dan berujung gagal.

Menarik dinanti, apakah Monster Energy Yamaha mampu membalikkan situasi di seri-seri berikutnya, atau justru Petronas Yamaha yang semakin melesat.

https://www.sepakbola.id/21122543/klasemen-sementara-motogp-2020-setelah-seri-san-marino-dovizioso-teratas.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *